Candidasa - Agengbrana


Agengbrana.com-Candidasa adalah menjadi daerah tujuan utama dari para wisatawan yang datang ke Karangasem, terletak di wilayah Bugbug, Karangasem-Bali. Candidasa terkenal sebagai replika pantai Kuta karena sama – sama memiliki pasir putih. Sangat cocok untuk olah raga air seperti: swimming, diving dan snorkling.



Candidasa merupakan salah satu kawasan pariwisata yang dikembangkan mulai tahun 1983. Pada mulanya nama Candidasa merupakan nama sebuah pura, yaitu Pura Candidasa, yang terletak di atas bukit kecil dan dibangun pada abad ke-12 M.

Pantai berpasir putih tersebut sebenarnya bernama Teluk Kehen, namun dalam perkembangannya seiring ditetapkannya pantai tersebut menjadi obyek dan daya tarik wisata, maka pantai Teluk Kehen berubah nama menjadi kawasan pariwisata Candidasa sesuai dengan nama pura yang ada di wilayah itu.

Pesona alam yang dikembangkan sebagai obyek wisata bahari ini dapat menjadi pilihan untuk melakukan berbagai aktifitas, seperti sun bathing, canoing, snorkeling, fishing, trekking melalui perbukitan, dan yang tak kalah menariknya adalah keberadaan pulau-pulau kecil yang dapat dijangkau jaraknya dengan perahu nelayan (jukung).Pulau-pulau kecil tersebut menyimpan potensi panorama bawah laut berupa terumbu karang dan ikan hias.

Salah satu cerita yang menjadi mitos tentang keberadaan Pura Candidasa yang berkembang dan diyakini oleh masyarakat setempat adalah Arca Dewi Hariti yang terletak pada sebuah relung di bagian bawah tebing bukit. Konon dikisahkan bahwa Dewi Hariti pada mulanya adalah seorang yaksa dalam Agama Budha yang gemar memakan daging anak-anak. Namun setelah mendapat pencerahan ajaran Agama Budha, Sang Dewi kemudian bertobat dan berbalik menjadi pelindung dan penyayang anak-anak.
Arca Dewi Hariti menurut orang lokal diberi nama Men Berayut selanjutnya dipahatkan bersama 10 orang anak-anak yang mengerubutinya, sebagai ciri pelindung, penyayang, dan juga sebagai perlambang kesuburan dan kemakmuran. Masyarakat setempat meyakini bahwa Dewi Hariti (Men Berayut) berarti ibu beranak banyak yang dapat memberikan anugerah kesuburan dan kemakmuran. Oleh karenanya maka tempat ini banyak didatangi orang-orang dan khususnya oleh pasangan suami – isteri yang belum dikaruniai keturunan untuk memohon do’a agar dikaruniai anak dengan membawa sesajen  yang dipersembahkan kepada Dewi Hariti dan disertai makemit ( melek) ditempat itu semalam.

sb/e-kuta.com
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : jasa seo murah | jasa review | Copyright ©O4 - 05 - 2013. Agengbrana.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
HOST by Blogger